(Karya Nadia Kusuma)
Suatu hari, di bulan April di mana masa sekolah berlangsung. Melisa, seorang siswa yang menduduki kelas 11, baru menjadi kakak kelas Minggu lalu. Ia mempunyai hobby, bernyanyi, memasak, dan mencari tahu mengenai bunga-bunga di sekitarnya. Sifatnya yang ceria, suka bercerita menyebabkan ia disukai oleh teman-temannya.
Dulu, ia masih duduk di kelas 10, ia sempat menyukai seorang cowok yang sekarang duduk di kelas 12. Menurutnya, banyak yang mengagumi cowok itu. Termasuk ia sendiri. Ia berharap tahu username Instagram cowok itu. Setelah mendapat username Instagram, mereka saling mengikuti satu sama lain. Pertemanan pun berlangsung selama 3 bulan.
Saat jam bel istirahat, Aldi pun menghampiri Melisa dan mengajaknya ke perpustakaan. Mereka mencari buku fiksi. Saat sedang duduk di meja perpus, Aldi melontarkan sebuah pertanyaan. “Mel kamu baca buku apa?”
“Oh aku baca buku tentang kerajaan” jawabnya.
“Mel, aku mau tanya sesuatu boleh ga?”
“Boleh tanya aja”
“Btw, kamu udah punya pacar, belum?”
“Eh… kenapa tiba-tiba nanya gitu, Al?”
“Gapapa, nanya aja”
“Oh… belum”
“Ha… serius belum?”
“Iya Al, blum”
“Eee klo gitu mau ga sama aku?”
“Ha maksud sama aku gimana?”
“Ya sama aku. Jadi pacar aku”
“Eh… bener ni? Ga bercanda, kan?”, dengan perasaan percaya tidak percaya Melisa bertanya.
Saat keluar dari perpustakaan, Melisa masih tidak menyangka lelaki yang dulu ia kagumi sekarang menjadi pacar nya.
Keluar dari perpustakaan, Aldi menggandeng tangan Melisa, dan dilihat oleh banyak siswa. Hubungan Melisa dan Aldi sudah berjalan selama 2 bulan. Kemudian di bulan selanjutnya kelas 10 baru sudah mulai melaksanakan kegiatan orientasi sekolah. Pada saat jam istirahat Aldi mengajak Melisa pergi ke kantin. Mereka bertemu kls anak-anak 10 baru. Salah satu kls 10 adalah teman masa kecil Aldi, yang bernama Naya.
“Hai,kak Aldi ya?”
“Eee… Naya, bukan?”
“Iya kak, aku Naya”
“Udah lama ga ketemu kakak, gimana kabarnya?”
“Baik, kamu?”
“Baik juga kak. Btw yang sama kakak itu, siapa?”
“Owh itu, pacar kakak. Kenalin Melisa”
“Halo, Melisa”
“Halo kak, saya Naya”
“Kamu siswa kls 10 ya?”,tanya Melisa
“Iya kak”
Seiring berjalannya, waktu Melisa sering memperhatikan Aldi, sangat perduli dengan teman masa kecilnya itu yaitu Naya. Perasaan risih pun muncul ketika Melisa melihat secara langsung. Aldi memberikan sebotol minuman kepada Naya di pinggir lapangan. Kemudian Melisa menanyakan hal itu.
“Aku tadi liat kamu ngasi minum ke Naya, emang sering gitu ya, kamu?”
“Ya karena Naya itu teman aku waktu kecil, salah ya aku perduli sama dia?”
“Ga salah sih, tapi aku tuh lihatnya seakan Naya itu, pacarmu. Bukan aku”
“Udah lah Mel. Dia tu teman waktu aku masih kecil. Buat apa cemburu!”
Bel bunyi menandakan jam ke 4 berlangsung. Di dalam kelas, Melisa merenung karena merasa risih dengan kehadiran Naya. Tetapi Melisa tidak mau mengambil keputusan dengan gegabah. Di hari kedepannya Melisa hanya ingin memantau aktivitas dan komunikasi yang di lakukan Aldi dengan Naya.
Saat hari Jumat, tepat pada jam 9.45, Melisa mencari Aldi ke kelasnya. Ternyata Aldi tidak ada di kls. Melisa pun bertanya kepada teman Aldi yaitu Romi.
“Rom, Aldi mana?”
“Tadi aku liat dia keluar kls, katanya mau ke kelas 10”
“Ha serius? Nyari siapa?”
“Ga tau deh”
“Owh ya udah. Thanks ya Rom”
Melisa pun curiga dan mencari Aldi di area kls 10. Dan benar saja, kecurigaan Melisa terhadap Aldi mendapati Aldi dan Naya duduk bersama.
“Aldi, kok disini?”
“Trus kenapa kamu ke sini?” tanya Aldi.
“Ya.. aku nyari kmu”
“Mau ngapain?”
“Salah ya, aku sebagai pacar kamu nyari kamu?”
“Ga salah si, cuma kenapa ga tunggu di kls aja?”
“Ya aku rencananya mau ajak kamu ke kantin, cuma kata Romi kamu keluar kelas yaudah aku cari”
“Sekarang aku mau ajak kamu ke kantin, tapi berdua aja” ujar Melisa.
“Ya..udah. Yuk” jawab Aldi.
“Eh kak, aku ikut ya?” pinta Naya.
“Ya udah. Yuk!”jawab Aldi.
Seketika senyum Melisa meredup. Setelah jam bel pulang, Aldi mengantar Melisa pulang. Saat malam hari tiba, Melisa ingin sekali menelpon Aldi karena ini berbagai cerita. Saat Melisa menelpon Aldi, Melisa kaget yang mengangkat telepon itu adalah Naya.
“Halo Al, lagi dimana?”
“Halo,kak ini Naya”
“Oh”
Melisa langsung mematikan teleponnya karena sudah tidak kuat dengan rasa cemburu yang ia hadapi.
Keesokan harinya dengan meminta penjelasan Aldi, Melisa dengan cepat luluh terhadap perkataan Aldi dan memaafkan Aldi.
Kesalahan kedua kalinya kembali terjadi. Aldi terciduk foto dengan pose mesra bersama Naya. Kesalaham Aldi pun dimaafkan oleh Melisa. Namun saat kesalahan ketiga muncul Melisa tidak bisa menahan air mata karena diketahui Aldi berkencan bersama Naya tanpa sepengetahuan Melisa. Melisa pun bertanya akan hal itu, tetapi jawaban Aldi tak sesuai apa yang Melisa lihat. Hingga akhirnya Melisa ingin mengakhiri hubungan dengan Aldi karena tak ingin lebih tersakiti.
Melisa mendapat waktu yang tepat untuk berbicara pada Aldi.
“Aldi, aku mau ngomong sesuatu”
“Iya aku dengerin, kenapa?”
“Selama ini, aku nahan cemburu. Jadi supaya ga terus-terusan nahan cemburu, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini”
“Ngerti kan maksud ku? tanya Melisa.
“Mulai hari ini, detik ini, menit ini kita hanya teman”, suara ketus Melisa.
Sejak saat itu pun Aldi dan Melisa menjadi hanya teman saja.