Pada suatu malam, di hari Kamis tanggal delapan Agustus 2023, aku melamun di kamar. Aku berkhayal memikirkan nilai rapotku besok yang akan dibagikan. Aku berekspektasi agar mendapatkan 10 besar. Tapi sangat mustahil bagiku. Tidak mungkin itu terjadi. Aku seorang siswa malas belajar. Tapi kalau ada tugas, selalu kukerjakan. Tak terasa aku mulai mengantuk. Akupun tertidur. Khayalanku ikut sirna terbang menghilang seketika.
Keesokan harinya, pada tanggal 09-06-2023 pukul 04.00 am, aku mendengar ibuku teriak perutnya sakit. Posisi ibuku sedang mengandung adikku. Akupun bergegas bangun dari tidurku dan pergi kekamar ibuku untuk melihat keadaannya. Ibuku duduk di lantai dan ayahku di belakangnya menghelus perut dan punggung untuk mengurangi rasa sakit perutnya. Tapi itu tidak berpengaruh. Ibuku tetap merasa sakit, seakan adikku mau lahir sekarang. Dan ayahku menyuruhku memanggil nenekku untuk ke kamar dan melihat kondisi ibuku diselimuti dengan rasa panik. Tak lama kemudian, nenekku langsung bersembahyang untuk meminta keselamatan kepada tuhan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Setelah bersembahyang, nenekku bergegas mengambil ponselnya untuk menghubungi sopir untukk meminta bantuan mengantarkan ibuku ke bidan. Tapi ibuku merasa tidak mampu untuk menahan lagi. Akhirnya, nenekku menyuruh pak sopir itu menjemput ibu bidan ke rumah secepat mungkin. Tak lama, air ketuban pecah dan adikku lahir ke dunia dengan selamat dan sehat. Di sana, ibukku merasa lebih lega dari sebelumnya. Adikku lahir tanpa bantuan dokter atau bidan dan tidak di rumah sakit melainkan lahir di rumah.
Tidak lama, ibu bidan pun datang dan melihat keadaan adikku sudah lahir dan ibu bidan langsung menyiapkan peralatannya untuk memotong tali pusar bayi. Dan ibu, tak lama ibu bidan membersihkan adikku dari darah dan dipakaikan selimut agar tidak kedinginan.
Setelah 16 tahun lamanya aku menjadi anak tunggal, sekarang aku sah bukan anak tunggal lagi, karena orang tuaku memiliki aku dan adikku. Semua keluarga ku bahagia apalagi nenek dan kakekku kedatangan cucu laki laki ke- 5 nya.
Waktu berjalan begitu cepat. Tibalah pukul 06.00 am aku bergegas mandi dan tidak lupa sarapan sebelum pergi sekola. Setelah semua selesai, aku berpamitan untuk jalan ke sekolah. Sekitar 15 menit kurang lebih perjalanan rumah menuju sekolah, akhirnya aku sampai pada pukul 07.10. Tak lama, pukul 07.25 pun tiba. Semua siswa dikumpulkan di depan open stage atau lapangan untuk melakukan persembahyangan. Setelah selesai persembahyangan, ada beberapa informasi dari ibu kepala sekolah kepada siswa sekaligus pembacaan juara umum, juara jeda dan juara panen hasil belajar. Setelah itu, para siswa dibubarkan dan bebas. Sembari menunggu waktu pembagian rapot pada pukul 10.00 aku menghabiskan waktuku bersama temanku karna hari terakhir sekolah dan terakhir kali kita sekelas karena kenaikan ini kita penjurusan dan menempuh jalannya masing-masing. Ada yang ke IPA, ada yang ke IPS, dan ada juga yang Ke Bahasa. Tak terasa pukul 10.00 pun tiba. Wali kelas datang membawa rapor untuk dibagikan.
Disana, jantungku berdebar dan berekspektasi masuk 10 besar. Tak lama, wali kelasku langsung menyebutkan nama yang mendapat juara kelas 1-5. Namaku tidak ada disana, aku berekspektasi apakah aku masuk 10 besar atau tidak. Dan wali kelasku memanggil namaku untuk mengambil rapot dan menanda tangani serah terima rapot. Saking penasarannya aku langsung melihat rangking ternyata aku masuk 10 besar dan posisiku ke 6 dari 34 siswa. Aku cukup bangga yang awalnya saat semester 1 aku rangking 18 sekarang aku bisa rangking 6. Tapi aku tidak langsung puas aku akan berusaha agar pencapaian kubisa lebih dari yang sekarang.
Aku sangat bahagia sekali pertama aku mempunyai adik, yang kedua aku bisa masuk 10 besar. Itu sudah lebih dari kata bahagia, bahkan sangat bahagia daripada hari sebelumnya.
Ini cerita singkatku di pertengahan Juni 2023, mungkin terlihat biasa saja tapi bagiku ini luar biasa.