(Karya : Yunitasari, X-4)
Seorang anak bernama Tassya, Ia mempunyai sahabat yang bernama Putri. Tassya dan Putri sudah berteman dari kecil dan sekarang Tassya dan Putri sudah duduk di bangku SMA. Tassya berteman dengan Putri dari kecil karena rumah mereka yg berdekatan.
Suatu saat di hari Jumat, Tassya dan teman sekelasnya diberitahu oleh guru mereka yang bernama Pak Toni. Pak toni mengumumkan jika hari Senin depan akan di adakan ulangan.
Hari pun berlalu. Bukannya belajar, Tassya dan Putri malah menghabiskan akhir pekan dengan jalan jalan ke pantai bersama. Tassya dan Putri lupa kalau Hari Senin akan diadakan ulangan. Itu karena mereka sibuk jalan-jalan hingga malam. Mereka pun sangat lupa akan di adakan ulangan.
Hari pun telah tiba. Tassya dan Putri sangat takut karena tak sempat belajar.
“Seperti yang bapak katakan jumat kemarin, hari ini kita akan mengadakan ulangan.” ucap Pak Toni.
‘’Siap Pakkk’’ ucap semua murid, terkecuali Tassya dan Putri. Tassya dan Putri sangat takut karena iya tak sempat belajar.
Tassya hanya diam dan mengagguk menelan ludah. Soal pun di bagikan kepada semua siswa. Tassya yang sudah mendapat soal dan melihatnya hanya terdiam. Ya Bagaimana tidak. hampir semua soal iya tidak bisa kerjakan.
‘’Andai aku belajar aku pasti bisa mengerjakan ulangan dengan baik” kata Tassya.
“ Iya, andai saja kita tidak ke pantai pasti kita bisa belajar” jawab Putri.
“ Anak anak…. waktu kalian mengerjakan hanya 30 menit ‘’ ucap pak Toni.
Ketika semua orang mengerjakan dengan serius, Tassya dan Putri malah menoleh kanan dan kiri. Merea tidak bisa fokus. Tassya pun mencoba bertanya pada teman yang lain, tetapi karena temannya sungguh fokus jadi tidak bisa mendengarnya.
“Di sini aku sudah pasrah aku mencoba mengerjakan apa yang aku bisa”, ucapnya dalam hati.
Bel pun berbunyi semua siswa diharuskan mengumpulkan kertas ujian.
“Aku bingung harus lega atau cemas, masalahnya aku tidak bejalar untuk ulangan hari ini” batin Tassya.
Satu minggu telah berlalu. Hasil ulanagn pun di bagikan. Satu persatu murid di panggil untuk mengambil hasil ulangan.
Giliran Putri di panggil. Iya sangat senang karena dilihatnya nilainya pas dengan KKM. Dan sekarang giliran Tassya. Dia mengambilnya dan apa yang diduga terjadi. Nilai ulanagnnya sangat kecil. Dia sangat sedih dan menyesal.
“Kenapa aku harus jalan-jalan ke pantai hingga aku lupa akan di adakan ulangan“ batinnya.
“Put… kenapa nilaimu bisa pas dengan KKM ?”
“Akan ku beri tau, tapi kamu jangan bilang siapa siapa ya “ ucap Putri.
“Iya aku gag akan bilang siapa siapa” .
“Sebenarnya, aku bisa mendapat nilai pas karena aku mencontek. Aku diam diam membuka catan “ , ucap Putri.
Tasya pun terdian dan tidak bisa berkata kata.
“Anak-anak yang nilainya di bawah KKM, akan diadakan ulangan remidial ‘’ucap pak Toni. Nahasnya, di kelas hanya Tassya yang mendapat nilai di bawah KKM. Dan ia harus mengikuti ulangan remedial sendiri.
Dia memilih megikuti ulangan susulan hari Rabu karena ingin belajar terlebih dahulu. Saat perjalan pulang, langit tampak gelap karena mendung menggayut tebal di langit. Dan, akhirnya hujan pun turun dengan lebatnya. Sampai di rumah, Tassya deman. Keesokan harinya, ia tidak bisa bersekolah.
Besok adalah hari Rabu. Ia sudah berjanji besok akan mengukiti ulangan, tetapi ia masih sakit. Ia bertekad untuk belajar, walaupun sedang sakit. Tassya belajar dengan sungguh-sungguh hingga larut malam.
Ke esokan harinya saat ia bangun, ungtunglah ia sudah serasa lebih baik. Tassya berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, ia mencari pak Toni untuk mengikuti ulanagn remidial.
Setelah mengikuti ulangan dengan serius, akhirnya Tassya bisa mendapat nilai di atas KKM dan juga sangat baik. Tassya melompat kegirangan, sangat senang.
Setelah kejadian itu ia bertekad untuk bejajar lebih baik supaya kejadian seperti itu tidak terulang lagi . “Ah…sebenerna aku pintar, ternyata” teriaknya.