Karya Puisi
Padang lapang nan terang
Tempat benih peradaban
Diayomi tindakan dan pikiran
Bukan maksud memperlagakan
Ataupun untuk menyepelekan
Aku terpana, aku terlena
Kini lidah di ujung jari
Diperintah bukan nurani
Menyerupun tak terdengar lagi
Modernisasi melesat ke ujung
Memicu intoleransi
Bak sianida di minum tanpa sengaja
Memanas serasa di dada
Menahan sesak tangis dalam sanubari iba
Memandang pilu para pemuda
Oo… Peradaban kini
Simpatiku terkapar di comberan
Tergulung lumpur benawat
Tak berdaya , kuatnya tekanan
Stop! Hentikan!
Kibarkan gelora perjuangan
Jangan mudah terpedaya
Pada buana fatamorgana
Wahai generasiku
Kita memang menang
Tapi sebenarnya kalah
Mana jati dirimu
Keagungan dan keanggunan
Budayamu
Nusantaraku
Facebook
Twitter
LinkedIn
Print
Email
WhatsApp